
Nama : Anisah S Rahmah
Kelas : X IPA 2
Bab 1
BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki
nilai dan satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan
dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan
besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa
setiap besaran diukur dengan cara berbeda.
Besaran
pokok
Besaran pokok adalah besaran yang
satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran
lain.
Besaran
pokok dalam Sistem
Internasional
|
|||||||
Nama
|
Simbol
dalam rumus
|
Simbol
dimensi
|
Satuan
SI
|
Simbol
satuan
|
|||
l, x, r, dll.
|
[L]
|
m
|
|||||
t
|
[T]
|
detik (sekon)
|
s
|
||||
m
|
[M]
|
kg
|
|||||
I, i
|
[I]
|
A
|
|||||
T
|
[θ]
|
K
|
|||||
n
|
[N]
|
mol
|
|||||
Iv
|
[J]
|
Cd
|
|
|
|
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Contoh besaran turunan:
Besaran
|
Satuan
|
Singkatan
|
meter per sekon
|
m/s
|
|
meter per sekon kuadrat
|
m/s²
|
|
meter persegi
|
m²
|
|
meter kubik
|
m³
|
|
Newton (kilogram meter per sekon
persegi)
|
kg m/s²
|
|
meter kubik per detik
|
m³/s
|
|
J
|
||
joule per meter kubik
|
J/m³
|
|
Alat ukur panjang
mikrometer
sekrup
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda
dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam
teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar
dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak
dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
Pada bab ini akan membahas tentang : 1 Jenis 2 Membaca satu mikrometer sistem inci 3 Membaca satu mikrometer metrik 4 Membaca satu mikrometer vernier 5. Acuan
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.

Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda

Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.

Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada.
Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.
Pada bab ini akan membahas tentang : 1 Jenis 2 Membaca satu mikrometer sistem inci 3 Membaca satu mikrometer metrik 4 Membaca satu mikrometer vernier 5. Acuan
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.

Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda

Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.

Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada.
Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.
Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup
Secara standard bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut
Secara standard bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut

2. Poros Geser, poros yang bisa dierakkann ke depang dan kebelakang
3. Skala utama (salam satuan mm)
4. Skala Nonius atau Skala Putar
5. Pemutar, menggerakkan poros geser
6. Pengunci
7. Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil
8. Frame berbentuk U
Fungsi dari Mikrometer Sekrup
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.
Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup
Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit. Berikut 5 langkah menggunakan alat ukur mikrometer sekrup
Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit. Berikut 5 langkah menggunakan alat ukur mikrometer sekrup
- Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
- Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala dan skala nonius utama menunjukkan angka nol.
- Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda dapat masuk ke dalam rahang.
- Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat menjepit benda.
- Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik” yang muncul.
Skala Mikrometer Sekrup

Skala utama
skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah angka skala tersebut ada angka tengahnya.
angka skala atas
1,2,3,4, dst
angka skala bawah
0.5, 1.5, 2.5, dst
Skala Nonius/ Skala Putar
di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar mundur 1 kali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 =0,01 mm
Cara Membaca Mikrometer Sekrup
1. Lihat pada skala utama, lihat skala yang tepat ditunjuk atau tepa di sebelah kiri skala putar. Angka tersebut dalam mm
2. Lihat angka pada skala putar yang segaris dengan garis melintang di skala utama. kalikan angka itu dengan 0,01
3. Tambahkan angka yang sobat dapat di angka satu dan angka 2.
misal kita pakai contoh pengukuran mikrometer sebagai berikut
di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar mundur 1 kali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 =0,01 mm
Cara Membaca Mikrometer Sekrup
1. Lihat pada skala utama, lihat skala yang tepat ditunjuk atau tepa di sebelah kiri skala putar. Angka tersebut dalam mm
2. Lihat angka pada skala putar yang segaris dengan garis melintang di skala utama. kalikan angka itu dengan 0,01
3. Tambahkan angka yang sobat dapat di angka satu dan angka 2.
misal kita pakai contoh pengukuran mikrometer sebagai berikut

Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah
Skala Utama ………………….. 5,5 mm
Skala Putar (26×0,01) …….. 0,26 mm
—————————————————– +
Panjang Benda ……………….. 5,76 mm
Mikrometer ditemukan oleh William
Gascoigne.
William Gascoigne adalah seorang penemu berkebangsaan Inggris, ia lahir pada tahun 1612, dan meninggal pada 2 Juli 1644.
William Gascoigne adalah seorang penemu berkebangsaan Inggris, ia lahir pada tahun 1612, dan meninggal pada 2 Juli 1644.

Bab II
GERAK
LURUS
Pengertian
Gerak Lurus
Gerak lurus adalah suatu kondisi
dimana suatu benda berpindah menjauhi posisi titik acuan dengan lintasan lurus.
Titik acuan adalah suatu titik untuk memulai pengukuran perubahan kedudukan
benda. Adapun lintasan adalah titik-titik yang dilalui oleh suatu benda ketika
bergerak.
Suatu benda dikatakan bergerak
terhadap benda lain jika mengalami perubahan kedudukan terhadap benda lain yang
dijadikan titik acuan, sehingga benda yang diam pun sebetulnya dapat dikatakan
bergerak, tergantung titik mana yang dijadikan acuan.
Besaran-besaran dalam gerak lurus
- Jarak dan Perpindahan
Jarak
adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memperhatikan arah, sedangkan
perpindahan adalah panjang lintasan yang ditempuh benda dengan memperhatikan
arahnya.
- Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan
adalah perubahan jarak terhadap posisi awalnya dalam suatu selang waktu
tertentu tanpa memerhatikan arahnya, sedangkan kecepatan adalah kelajuan dengan
memerhatikan arahnya.
Secara matematis, persamaan kelajuan dapat didefinisikan sebagai berikut:
Secara matematis, persamaan kelajuan dapat didefinisikan sebagai berikut:
Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = selang waktu (s)
Laju kendaraan tidaklah tetap, oleh karenanya, untuk kasus seperti ini, digunakan laju rata-rata untuk dapat mengukur kelajuannya. Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi lintasan total yang ditempuh suatu benda dengan selang waktu total yang diperlukan untuk menempuh lintasan tersebut. Secara matematis, kelajuan rata-rata dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
v = kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = selang waktu (s)
Laju kendaraan tidaklah tetap, oleh karenanya, untuk kasus seperti ini, digunakan laju rata-rata untuk dapat mengukur kelajuannya. Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi lintasan total yang ditempuh suatu benda dengan selang waktu total yang diperlukan untuk menempuh lintasan tersebut. Secara matematis, kelajuan rata-rata dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
Keterangan:
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = lintasan yang di tempuh benda (m)
t = selang waktu untuk menempuh lintasan (s)
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = lintasan yang di tempuh benda (m)
t = selang waktu untuk menempuh lintasan (s)
Gerak
lurus berubah beraturan
Gerak lurus berubah beraturan dapat
didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus
dengan kecepatannyan selalu mengalami perubahan yang sama setiap sekon.
Sebagaimana
dijelaskan di depan bahwa sebuah benda yang bergerak tidak selalu memiliki
kecepatan yang konstan dan lintasan lurus. Dalam Dalam kehidupan seharihari,
setiap benda cenderung untuk mempercepat dan memperlambat secara tidak
beraturan.
Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah beraturan dapat berupa bertambah beraturan (dipercepat) atau berkurang beraturan (diperlambat).

Gambar di atas menunjukkan grafik sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dari keadaan awal v0. Setelah t sekon, besar kecepatan benda itu berubah menjadi vt
Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah beraturan dapat berupa bertambah beraturan (dipercepat) atau berkurang beraturan (diperlambat).

Gambar di atas menunjukkan grafik sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dari keadaan awal v0. Setelah t sekon, besar kecepatan benda itu berubah menjadi vt
Rumus GLBB ada 3, yaitu:
Dengan ketentuan:
= Kecepatan awal (m/s)
= Kecepatan akhir (m/s)
= Percepatan (m/s2)
= Jarak yang ditempuh (m)
Contoh GLBB :
·
Gambar di atas menunjukkan mobil yang sedang melakukan gerak lurus berubah beraturan (glbb). Mula-mual (t = 0), mobil dalam keadaan diam (kecepatan = 0). Satu sekon berikutnya, yaitu pada t = 1 s, kecepatannya menjadi 2 m/s. Satu sekon berikutnya, kecepatannya menjadi 4 m/s. Dan seterusnya, yang artinya perubahan kecepatannya tiap sekon sebesar 2 m/s. Atau dikatakan mobil tersebut mengalami percepatan 2 m/s2.
Perubahan kecepatan tiap sekon disebut dengan percepatan. Sehingga gerak lurus berubah beraturan juga dapat didefinisikan sebagai gerak benda yang menempuh lintasan lurus dengan percepatan tetap.
Grafik v dan t dalam gerak lurus berubah beraturan
Gambar di atas menunjukkan mobil yang sedang melakukan gerak lurus berubah beraturan (glbb). Mula-mual (t = 0), mobil dalam keadaan diam (kecepatan = 0). Satu sekon berikutnya, yaitu pada t = 1 s, kecepatannya menjadi 2 m/s. Satu sekon berikutnya, kecepatannya menjadi 4 m/s. Dan seterusnya, yang artinya perubahan kecepatannya tiap sekon sebesar 2 m/s. Atau dikatakan mobil tersebut mengalami percepatan 2 m/s2.
Perubahan kecepatan tiap sekon disebut dengan percepatan. Sehingga gerak lurus berubah beraturan juga dapat didefinisikan sebagai gerak benda yang menempuh lintasan lurus dengan percepatan tetap.
Grafik v dan t dalam gerak lurus berubah beraturan
·

Sebuah mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Karena jalannya sepi dan lurus pengemudinya mempercepat mobilnya sebesar 0,5 m/s2 hingga kecepatannya menjadi 30 m/s. Berapakah jarak yang ditempuh mobil selama itu?
Penyelesaian :
v0 = 10 m/s
vt = 30 m/s
a = 0,5 m/s2
Jarak yang ditempuh benda memenuhi :




Suatu
benda pada mulanya diam bergerak dengan percepatan tetap sebesar 5 m/s2.
Tentukan kelajuan dan jarak tempuh setelah 5 sekon.
Pembahasan
(a) Kelajuan setelah 5 sekon
Percepatan tetap sebesar 5 m/s2 artinya kelajuan bertambah 5 m/s setiap 1 sekon. Setelah 2 sekon, kelajuan bertamba menjadi 10 m/s. Setelah 5 sekon, kelajuan bertambah menjadi 25 m/s.
(b) Jarak tempuh setelah 5 sekon
Diketahui :
Kelajuan awal (vo) = 0 (benda pada mulanya diam).
Percepatan (a) = 5 m/s2
Selang waktu (t) = 5 sekon
Ditanya : jarak tempuh (s)
Jawab :
s = vo t + ½ a t2 = (0)(5) + ½ (5)(52) = 0 + (2,5)(25) = 62,5 meter
Jarak tempuh setelah 5 sekon adalah 62,5 meter.
Pembahasan
(a) Kelajuan setelah 5 sekon
Percepatan tetap sebesar 5 m/s2 artinya kelajuan bertambah 5 m/s setiap 1 sekon. Setelah 2 sekon, kelajuan bertamba menjadi 10 m/s. Setelah 5 sekon, kelajuan bertambah menjadi 25 m/s.
(b) Jarak tempuh setelah 5 sekon
Diketahui :
Kelajuan awal (vo) = 0 (benda pada mulanya diam).
Percepatan (a) = 5 m/s2
Selang waktu (t) = 5 sekon
Ditanya : jarak tempuh (s)
Jawab :
s = vo t + ½ a t2 = (0)(5) + ½ (5)(52) = 0 + (2,5)(25) = 62,5 meter
Jarak tempuh setelah 5 sekon adalah 62,5 meter.
Gerak
lurus berubah beraturan ada dua jenis, yaitu
a. Gerak lurus berubah beraturan dipercepat
Misalnya : gerak benda menuruni bidang miring dan gerak jatuh bebas,pesawat terbang yang akan lepas landas.
b. Gerak lurus berubah beraturan diperlambat
Misalnya : gerak benda yang dilempar ke atas dan gerak benda mendatar pada permukaan kasar (tanah, pasir)
a. Gerak lurus berubah beraturan dipercepat
Misalnya : gerak benda menuruni bidang miring dan gerak jatuh bebas,pesawat terbang yang akan lepas landas.
b. Gerak lurus berubah beraturan diperlambat
Misalnya : gerak benda yang dilempar ke atas dan gerak benda mendatar pada permukaan kasar (tanah, pasir)
Bab III
GERAK MELINGKAR
Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk
lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda
dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkan-nya
menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya
sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu
gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan
yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak
benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran.

Besaran gerak melingkar
Besaran-besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah





Besaran gerak lurus dan
melingkar
|
|||
Gerak lurus
|
Gerak melingkar
|
||
Besaran
|
Satuan (SI)
|
Besaran
|
Satuan (SI)
|
poisisi
![]() |
sudut
![]() |
||
kecepatan
![]() |
kecepatan sudut
![]() |
||
percepatan
![]() |
percepatan sudut
![]() |
||
-
|
-
|
perioda
![]() |
|
-
|
-
|
radius
![]() |
Turunan
dan integral
Seperti halnya kembarannya dalam
gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun memiliki hubungan satu sama
lain melalui proses integrasi dan diferensiasi.



Hubungan
antar besaran sudut dan tangensial
Antara besaran gerak linier dan
melingkar terdapat suatu hubungan melalui
khusus untuk komponen
tangensial, yaitu


Perhatikan bahwa di sini digunakan
yang didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh atau tali busur yang telah dilewati dalam suatu
selang waktu dan bukan hanya posisi pada suatu saat, yaitu


untuk suatu selang waktu kecil atau
sudut yang sempit.
Contoh
soal :
1. Apa yang dimaksud dengan gerak
melingkar ?
Gerak melingkar adalah gerak suatu
benda pada lintasan yang berupa lingkaran
2. 1 putaran = 2π rad = 360derajat
4/3 Putaran =…..rad=…...derajat
Pembahasan :
4/3 = 4/3 x 2π rad
= 8/3 π rad
4/3 = 4/3 x 360
= 480 derajat
Pembahasan :
4/3 = 4/3 x 2π rad
= 8/3 π rad
4/3 = 4/3 x 360
= 480 derajat
3. 30derajat =.....rad.....put
Pembahasan :
30derajat = 30/360 x 2π rad
= 60/360 π rad
= π/6 rad
4. Sebuah benda bermassa 1 kg
berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-jari putaran benda adalah 2
meter tentukan percepatan sentripetal gerak benda tersebut !
Pembahasan
ω = 120 rpm = 4π rad/s
r = 2 meter
m = 1 kg
asp = ...?
asp = V2/r = ω2 r
asp = (4π)2 (2) = 32π2 m/s2
Pembahasan
ω = 120 rpm = 4π rad/s
r = 2 meter
m = 1 kg
asp = ...?
asp = V2/r = ω2 r
asp = (4π)2 (2) = 32π2 m/s2
5. Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah benda bermassa
1 kg yang sedang bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar
2 m dan kecepatan 3 m/s adalah....?
Pembahasan
m = 1 kg
r = 2 meter
V = 3 m/s
Fsp = ....?
Fsp = m ( V2/r )
Fsp = (1)( 32/2 ) = 4,5 N
Pembahasan
m = 1 kg
r = 2 meter
V = 3 m/s
Fsp = ....?
Fsp = m ( V2/r )
Fsp = (1)( 32/2 ) = 4,5 N
Gerak melingkar beraturan


















Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut









Persamaan parametrik
Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu mendefinisikan:- titik awal gerakan dilakukan
- kecepatan sudut putaran
(yang berarti suatu GMB)
- pusat lingkaran
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan












Hubungan antar besaran linier dan angular
Dengan menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular, yang berarti tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan antara besaran linier (tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan.Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut
Kecepatan linier total dapat diperoleh melalui








Percepatan tangensial dan kecepatan sudut
Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh melalui








Kecepatan sudut tidak tetap
Persamaan parametric dapat pula digunakan apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau bukan lagi GMB dengan terdapatnya kecepatan sudut yang berubah beraturan (atau adanya percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama dapat dilakukan, akan tetapi perlu diingat bahwa


Persamaan parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu:






Kecepatan sudut
Dengan menggunakan aturan rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari persamaan parametrik terhadap waktu diperoleh



Percepatan total
Diferensiasi lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier dapat memberikanyang dapat disederhanakan menjadi
Selanjutnya
yang umumnya dituliskan
dengan
yang merupakan percepatan sudut, dan
yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda harus dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan lingkaran.
Comtoh soal ;
Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg yang sedang bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar 2 m dan kecepatan 3 m/s adalah….?
Pembahasan
Data :
m = 1 kg
r = 2 meter
V = 3 m/s
Fsp = ….?
Fsp = m ( V2/r )
Fsp = (1)( 32/2 ) = 4,5 N